Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah E-Government,
Selaku Dosen Mata Kuliah meminta kepada Mahasiswa dan Mahasiswi untuk membuat
Blog yang bertemakan “Potensi Penerapan E-Government di Daerah Sekitar Banten”
maka dari situ saya akan mengambil sampel di daerah Kota Serang yaitu di RS
Sari Asih , yang dimana Rumah Sakit tersebut terjadi antrian pendaftaran yang
sangat panjang, dan sangat membuang-buang waktu. Orang tua saya pernah
mengalami hal tersebut, waktu itu orang tua saya akan pergi mengantarkan adik
saya berobat kerumah sakit, dan untuk mendapatkan nomor pendaftaran berobat,
orang tua saya harus datang lebih awal agar dapat nomor antrian yang tidak
terlalu jauh. Mungkin antrian tersebut terjadi karena lonjakan para pasien yang
menggunakan kartu berobat BPJS. Hal ini membuat saya terinspirasi pada
penerapan E-Government yang ada di Kota Surabaya, berupa aplikasi E-health yaitu
aplikasi yang memudahkan warga untuk mempersingkat antrian di puskemas atau
rumah sakit. Melalui penggunaan aplikasi e-Health,
pemohon tidak perlu datang langsung ke loket pelayanan, cukup mendaftar di
rumah bagi yang mempunyai koneksi internet atau di kios yang tersedia di
seluruh kantor kelurahan, kecamatan dan puskemas Kota Surabaya, sehingga lebih
efisien, pemrosesan berkas menjadi lebih cepat, di samping ramah lingkungan
karena pengurangan penggunaan kertas. E-Health adalah
solusi bagi permasalahan volume antrean pasien pada setiap hari kerja. Selama
ini warga harus mengantre lama, sebelum dimulainya jam kerja di puskesmas
maupun rumah sakit. Tak jarang warga meletakkan barang-barangnya seperti helm
sebagai penanda urutan antrean mereka. Melalui e-Health,
warga tidak perlu lagi repot mengantre terlalu dini di puskesmas maupun rumah
sakit. Cukup terhubung dengan koneksi internet dan mengakses aplikasi e-Health, warga bisa mendaftar
ke puskesmas atau rumah sakit dan bisa datang berobat sesuai jam yang tertera
di nomor antrean. Dampak positif yang dapat diambil adalah kepercayaan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di kota Surabaya menjadi positif,
sehingga dengan mind set yang
positif tersebut warga nantinya bisa ikut membantu pemerintah dengan
berkontribusi baik ide, pemikiran, maupun tenaga menuju pelayanan kesehatan
yang ideal untuk warga kota Surabaya. Selain itu melalui inisiatif ini dapat
diperoleh gambaran database kesehatan
penduduk Surabaya yang nantinya data tersebut dapat diintegrasikan dengan data
lainnya untuk menuju Surabaya yang semakin baik.
Berikut merupkan contoh aplikasi dari e-health di Kota Surabaya :
untuk dapat masuk ke dalam aplikasi e-health, warga harus login terlebih dahulu dengan cara masukan Nama dan Nomor KTP, setelah login pada aplikasi tersebut, disitu terdapat kolom - kolom pilihan, ada kolom tanggal, kolom rumah sakit atau puskesmas yang dituju, jenis penggunaan kartu berobat dan nomor antrian. jadi warga di beri jangka waktu empat hari untuk memilih pada tanggal berapa warga akan berobat, dan memilih menggunakan jenis kartu berobat apa, setelah selesai lalu dari beberapa pihak rumah sakit yang sudah terhubung dengan aplikasi tersebut akan memberitahu dimana warga akan berobat, dan memberikan nomor antrian serta jam akan berobat.
Opini :
Menurut saya kota serang bisa saja menerapkan E-health di
beberapa rumah sakit, guna mengurangi antrian yang sangat panjang dan merugikan
masyarakat, selain itu E-health juga sudah termasuk kedalam komunikasi dua
arah, yaitu dimana masyarakat yang akan berobat bisa tau kapan masyarakat akan
berobat kerumah sakit tersebut tanpa perlu mengantri dahulu, karna dari pihak
rumah sakit sudah memberikan estimasi waktu, jika warga tidak bisa itu bisa mengganti di hari lain, dan memberitahu lewat aplikasi tersebut.Tinggal bagaimana pemerintah menyetujui dengan penggunaan aplikasi e-health untuk di terapkan di berbagai rumah sakit dan puskesmas dan mengelola aplikasi e-health dengan sebaik-baiknya
Sumber referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar